Hijrah hapus tato, sebuah pilihan jalan dakwah


Ada banyak jalan dakwah di era teknologi yang sudah modern seperti sekarang ini. Tidak bisa dipungkiri bahwa kekuatan media sosial untuk media dakwah, selain bisa memiliki jangkauan yang lebih luas, dakwah melalui media sosial menyasar generasi muda. Disamping itu menguasai teknologi juga bisa sebagai sarana untuk berdakwah.

Inilah yang mendasari Laznas Dewan Dakwah mengadakan program Hijrah Hapus Tato. Acara yang digawangi oleh para Ustadz muda dari Laznas Dewan Dakwah JawaTengah, Laznas Dewan Dakwah DIY dan Sosdak Mulia ini berlangsung di Kantor Laznas Dewan Dakwah DIY Kompleks SMP IT Abu Bakar, Pandeyan Umbulharjo Yogyakarta. Sabtu-Minggu ( 29-30/5 ).

Diinfokan melalui berbagai aplikasi media sosial, ternyata peserta hapus tato berasal dari berbagai kota di luar DIY, antara lain dari Purworejo, Klaten dan Semarang.

Seperti yang di ungkapkan oleh, Ustadz Toni Hermanto S.Pd, Ketua Sosdak Mulia yang merupakan penanggungjawab acara ini, bahwa tujuan di adakannya acara Hijrah Hapus Tato ini adalah untuk membantu dan memfasilitasi masyarakat yang ingin berhijrah, menuju pertaubatan individual secara spiritual tapi secara psikologis masih terganjal dengan tato yang dimilikinya.

“Dengan alat penghapus tato metode laser model baru, insyaaAllah, kami siap melayani penghapusan tato untuk masyarakat DIY dan sekitarnya, dengan biaya yang relatif murah, melalui infaq yang sudah di sepakati sebelumnya”, lanjut Ustdadz Toni.

Secara teknis program Hijrah Hapus Tato ini meliliki beberapa persyaratan dan melalui beberapa tahapan. Hal ini di sampaikan oleh Ustdz Robith Elislamy, terapis hapus tato yang sudah menangani penghapusan tato metode laser di berbagai kota di indonesia.

“Sebagai syarat pertama, pasien harus periksa kesehatan terlebih dahulu. Di harapkan pasien tidak mengidap penyakit seperti HIV, Hepatitis B dan C dan gula. Penghapusan tato metode laser akan meninggalkan luka di kulit, bila kadar gula tinggi akan lebih lama penyembuhan lukanya. Pada pasien dengan HIV dan Hepatitis, alasannya lebih ke daya tahan tubuh,” ujarnya.

Setelah memenuhi persyaratan di atas,
selanjutnya pasien akan masuk ke tahap anastesi. Gunanya untuk mengurangi rasa sakit saat sinar laser. Tahap selanjutnya adalah penghapusan. Ustadz Robith mengatakan, proses penghapusan tidak bisa hanya dalam sekali pertemuan, karena sifat laser bukan menghapus tato, melainkan hanya memecahkan tinta yang ada di kulit.

Dibutuhkan minimal lima sampai enam kali pertemuan untuk menghilangkan tato. Cahaya Laser memecah pigmen dan tinta tato dengan menembakan cahaya ke epidermis dan dermis. Sistem kekebalan alami tubuh kemudian menyerap, memecah dan membuang pigmen selama jangka waktu tertentu.

Setiap orang merasakan sensasi yang berbeda-beda, sehingga menurutnya tidak bisa mengatakan sakit atau tidak sakit. Tapi 99% pasien akan kuat menahan sensasi efek tembakan laser, dengan dukungan dan motivasi yang diberikan oleh terapis selama proses penghapusan.

Tahap selanjutnya adalah pengolesan krim anti infeksi yang bersifat mendinginkan kulit, di area bekas tembakan laser. Efek yang ditinggalkan berupa gatal saat memasuki masa pemulihan. Bekas luka juga akan terlihat di bagian kulit yang terkena laser.

Pada acara kemarin, banyak juga diikuti oleh peserta wanita, tercatat ada sebagian peserta wanita dari luar kota, antara lain dari Purworejo, Semarang dan Klaten. Penghapusan tato untuk wanita, dilakukan oleh terapis wanita di ruangan khusus dan tertutup.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*
*