Cintailah Nabi – Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat Dewan Dakwah BantulEdisi 040/Tahun II/2022

Ingin mendapatkan materi Khutbah Jumat?

🟢 Group WhatsApp 1️⃣
https://chat.whatsapp.com/GYrsFLncgFdBP0NyCIGYe2

🟢 Group WhatsApp 4️⃣ : https://chat.whatsapp.com/HuyMTmy9wVn2vdG1HRQMSw

🔵 Naskah lengkap dari awal bisa dibuka di Channel Telegram : https://t.me/khutbah_DDII_Bantul

💻 Naskah lengkap dari awal : https://drive.google.com/drive/folders/11ZcffhlMqe-KdNXEshz1UUOhQ4Ik132l?usp=sharing

Cintailah Nabi
Oleh: Ust. Slamet Abdurrahman

Khutbah Pertama

الحَمْدُ للهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالهُدَى وَدِيْنِ الحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى دِيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللهِ شَهِيْدًا ,أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ, اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ،
فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ، اِتَّقُوْا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ، قَالَ اللهُ تَعَالَى قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Alhamdulillah, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah menganugerahkan nikmat iman dan Islam kepada kita, memberikan taufik untuk teguh dan istiqamah di atasnya dan menggolongkan kita ke dalam umat Muhammad SAW.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah atas Nabi kita yang mulia , Muhammad SAW , para keluarganya dan seluruh sahabatnya serta kaum Muslimin yang berpegang teguh dengan sunnahnya secara lahir dan batin dengan penuh ikhlas dan sabar, hingga hari kiamat. Aamiin. Kami berwasiat kepada diri kami sendiri dan kepada saudara-saudara kami seiman, agar senantiasa menjaga dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Kehidupan seorang muslim senantiasa terikat dengan janji setia yang terungkap dalam “kalimat syahadatain”:

أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله
Kita semua menjadikannya sebagai nafas hidup sehari hari, karena dalam kalimat tersebut terkandung makna bahwa seorang muslim hanya akan menyembah Allah dengan cara mengikuti ajaran yang diberikan oleh utusan Allah, yaitu Nabi Muhammad SAW.

Beriman kepada Rasul bukan sebatas percaya akan keberadaannya, melainkan juga menuntut adanya konsekuensi tindakan untuk ditunaikan, yaitu:

Pertama, mentaati ajaran yang dibawakannya. Allah SWT berfirman:

مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ وَمَنْ تَوَلَّى فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا
“Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi penjaga (pengawas) bagi mereka.” (Qs. An-Nisa’: 80)

Sebagaimana dalam perintah ayat yang lain, kita diperintahkan untuk menerima ajaran yang diberikan oleh Rasul:

وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu (berupa perintah), maka terima (laksanakan)lah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah.”{QS. Al-Hasyr:7}

Dalam satu hadits, disebutkan bahwa orang-orang yang beriman akan dimasukkan ke surga.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى ، قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ يَأْبَى ؟ قَالَ : مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى
Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Semua umatku akan masuk surga kecuali yang enggan, para Sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah! Siapakah yang enggan?” Beliau menjawab, “Barangsiapa yang mentaatiku niscaya ia akan masuk surga, dan siapa yang bermaksiat kepadaku maka dia enggan (untuk masuk surga).”

Hal ini sejalan dengan firman Allah ta’ala, bahwa orang yang beriman kepada Allah sesestinya mentaati rasul-Nya:

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ (آل عمران: ٣١)
“Katakanlah (wahai Muhammad), “Jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku (nabi), niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS Ali ‘Imran: 31).

Marilah kita mempelajari ajarannya dan mengikuti (ittiba’) pada sunnah-nya

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Cara Kedua, mengimani Nabi SAW adalah dengan Mencintainya

Mengapa kita wajib mencintai Baginda Nabi Muhammad SAW? Karena beliau diutus sebagai rahmat bagi semesta alam. Beliau diutus untuk mengeluarkan umat manusia dari kegelapan jahiliyah menuju cahaya Islam yang terang benderang. Beliau adalah teladan kita dan sebagai penunjuk jalan kita ke jalan yang benar. Beliau adalah insan paripurna yang berakhlak agung nan mulia. Beliaulah pemberi syafaat bagi para pelaku dosa besar di antara umatnya. Beliau adalah sang pemilik syafa’atul ‘uzhma.

Selain itu, orang beriman akan dimasukkan ke surga bersama dengan orang yang dicintainya. Bayangkan saja, bila yang kita cintai itu adalah Rasulullah SAW, maka in sya’Allah kita akan dimasukkan ke surga juga bersama Rasulullah SAW yang kita cintai, sebagaimana riwayat suatu hadits:

عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَجُلًا مِنْ أَهْلِ الْبَادِيَةِ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَتَى السَّاعَةُ قَائِمَةٌ قَالَ وَيْلَكَ وَمَا أَعْدَدْتَ لَهَا قَالَ مَا أَعْدَدْتُ لَهَا إِلَّا أَنِّي أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ قَالَ إِنَّكَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ فَقُلْنَا وَنَحْنُ كَذَلِكَ قَالَ نَعَمْ فَفَرِحْنَا يَوْمَئِذٍ فَرَحًا شَدِيدًا
“Dari Anas r.a. bahwa ada seorang lelaki penduduk pedalaman mendatangi Nabi SAW lalu bertanya, “Wahai Rasulullah! Kapankah hari kiamat itu akan datang?” Beliau bersabda, “Celaka engkau! Apa yang telah engkau persiapkan untuk menyambut kedatangannya?” Orang itu menjawab, “Saya tidak menyiapkan apapun, hanya saja saya mencintai Allah dan Rasul-Nya.” Rasulullah SAW bersada, “Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.” Dan kami (para sahabat) pada hari itu merasa sangat bahagia mendengarnya,” (HR Al-Bukhari)

Demikian pula ditegaskan dalam hadits yang lain:
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلِدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ (رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ)
“Tidak sempurna iman salah seorang di antara kalian hingga aku lebih ia cintai dari ayahnya, anaknya dan manusia seluruhnya” (HR al-Bukhari).

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Imam Asy Syafi’i berkata:
لَوْ كَانَ حُبُّكَ صَادِقًا لَأَطَعْتَهُ
“Sekiranya cintamu benar niscaya engkau akan mentaatinya

إِنَّ الْمُحِبَّ لِمَنْ يُحِبُّ مُطِيْعٌ
sesungguhnya orang yang mencintai itu akan bersikap taat terhadap orang yang ia cintai.”[Diwan Asy Syafi’i]

Demikian pula pernyataan Qadhi ‘Iyadh:
اعْلَمْ أَنَّ مَنْ أَحَبَّ شَيْئًا آثَرَهُ وَآثَرَ مُوَافَقَتَهُ وَإِلَّا لَمْ يَكُنْ صَادِقًا فِي حُبِّهِ، وَكَانَ مُدَّعِيًا
“Ketahuilah bahwa barang siapa yang mencintai seseorang, maka ia pasti akan mengutamakan dan mengikutinya. Jika tidak, maka cintanya tidaklah benar, hanya sebuah pengakuan kosong belaka.” (Asy-Syifa bi Ta’rifi Huquqi al-Musthafa, Qadhi ‘Iyadh, 2/56)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Cara Ketiga, beriman kepada Nabi SAW adalah bershalawat kepada beliau.

Tanda orang yang cinta Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah memperbanyak shalawat kepadanya. Ini adalah perintah Allah ‘azza wajalla. Bahkan Allah dan para malaikat pun bershalawat keada beliau, sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an:

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56)

Bershalawat saat mendengar nama beliau diucapkan (disebutkan) oleh orang lain, atau pun secara khusus kita mengucapkan shalawat dengan waktu tersendiri.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ حِيْنَ يُصْبِحُ عَشْرًا وَحِينَ يُمْسِي عَشْرًا أدْرَكَتْهُ شَفَاعَتِي
“Barangsiapa yang bershalawat untukku di waktu pagi sepuluh kali dan di waktu sore sepuluh kali, maka ia berhak mendapatkan syafa’atku.” [H.R. Thabarani]

Dalam hadits lain disebutkan:
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا
“Barangsiapa yang bershalawat atasku sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali.” [H.R. Muslim, Ahmad dan perawi hadits yang tiga]

Adapun bagi orang yang enggan bershalawat, dia termasuk golongan orang yang bakhil. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dari sahabat Ali bin Abi Thalib r.a

البَخِيلُ كُلَّ البُخْلِ الَّذِي ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ
“Orang yang paling bakhil adalah seseorang yang jika namaku disebut ia tidak bershalawat untukku.” [H.R. Nasa’i, Tirmidzi dan Thabaraniy]

Sebagai penutup khutbah ini, marilah kita semua mengimani Rasulullah SAW dengan cara yang benar; yaitu dengan mentaati, menerima dan menunaikan ajaran yang telah diberikan darinya, mencintainya dan memperbanyak bershalawat kepadanya.

Demikian khutbah pada siang hari ini, semoga kita semua dicatat sebagai umat Rasulullah Muhammad SAW dan akanmemperoleh syafa’atnya kelak di hari kiamat. Amiin.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ ,أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ,وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَافِ الأَنْبِيَاءِ وَالمرْسَلِيْنَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَزَجَر, وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ المُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ, وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَـنَا وَتَرْحَمْنَا لَـنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ
رَبَّنَا هَبْ لَـنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ حُسْنَ الْخَاتِمَة. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ.
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ.
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَاما
رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّ قِنَا عَذَابَ النَّار ُ
وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*
*