Naskah Khutbah Jumat Dewan Dakwah BantulEdisi 032/Tahun II/2022
Ingin mendapatkan materi Khutbah Jumat?
Group WhatsApp
: https://chat.whatsapp.com/HuyMTmy9wVn2vdG1HRQMSw
Naskah lengkap dari awal bisa dibuka di Channel Telegram : https://t.me/khutbah_DDII_Bantul
Naskah lengkap dari awal : https://drive.google.com/drive/folders/11ZcffhlMqe-KdNXEshz1UUOhQ4Ik132l?usp=sharing
MEWASPADAI SIFAT KHIANAT
Oleh: Ust. Salim Himamuddin
Khutbah Pertama
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيداً. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ.
اَللهُمَّ صَلِّ وَسَلّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ الله تَعَالَى أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُون
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Diantara sendi ajaran Islam dan sekaligus tujuan utama diturunkannya agama adalah untuk membentuk akhlakul karimah atau perilaku yang mulia. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاقِ
“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Al-Baihaqi).
Tegaknya kehidupan di tengah masyarakat dengan segala normanya dipengaruhi oleh adanya tanggung jawab dan terjaganya sikap saling percaya anggota masyarakatnya.
Hari-hari terakhir ini kita sangat prihatin, ada beberapa fenomena rusaknya kepercayaan di tengah masyarakat karena munculnya perilaku khianat, kebohongan, penggelapan atau penyalahgunaan wewenang kedudukan atau jabatan.
Di dunia pendidikan ada kasus pengkhianatan amanah, dimana ada guru (selaku pendidik) yang seharusnya menjadi contoh untuk “digugu” dan “ditiru” – justru melakukan pelecehan pada siswa (santri)-nya. Mereka merusak dan menghancurkan masa depannya.
Ada pula lembaga sosial kemanusiaan yang menyalahgunakan dana santunan sosial bagi dhuafa, justru untuk memenuhi kepentingan pribadi dan kelompoknya. Dan kasus terakhir, adanya kekuasaan yang disalahgunakan untuk menindas bawahan; dengan segala skenario yang dirancang – seolah bawahannya telah melakukan kesalahan yang pantas untuk mendapat hukuman setimpal. Selain khianat, dilengkapi pula tindakan aniaya dan fitnah. Sebab seringkali, suatu perbuatan dosa itu akan memicu munculnya dorongan tindakan dosa yang lainnya.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Kondisi semacam ini menjadikan masyarakat menilai: bahwa saat ini perilaku khianat telah merajalela, sehingga sulit sekali menaruh kepercayaan kepada orang lain. Sungguh hal ini sebagai keprihatinan yang mendalam. Dalam negeri yang telah merdeka dan aman saja, ternyata banyak pihak yang berlaku khianat. Maka bagaimana bila kondisi negeri ini sedang dalam masa berjuang melawan musuh. Berapa banyak lagi yang akan melakukan pengkhianatan?
Namun kita telah melihat bersama, bahwa perilaku buruk tersebut tidak berlangsung lama; sebab akhirnya terbongkar dan runtuh. Segala rencana, skenario ataupun tipudaya hancur lebur. Allah ta’ala mengisyaratkan tentang hal itu:
وَمَكَرُواْ وَمَكَرَ اللّهُ وَاللّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ ﴿٥٤﴾
“Mereka membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya.” (Qs. Ali Imran: 54)
Ibarat pepatah mengatakan: sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya jatuh juga. Kita melihat, bagaimana orang-orang yang telah berkhianat itu telah tersandung oleh masalah yang diperbuatnya sendiri. Padahal semua telah diperhitungkan dengan sangat cermat dan rapi.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Kita harus ingat, bahwa perilaku pengkhianatan merupakan sebagian tanda dari sifat orang munafik, sebagaimana sabda Nabi SAW:
آيَة الْمُنَافِق ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اُؤْتُمِنَ خَانَ
“Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yaitu (1) ketika berbicara ia dusta, (2) ketika berjanji ia mengingkari, dan (3) ketika ia diberi amanah ia berkhianat. (HR. Bukhari dan Muslim)
Bahkan, seringkali hal itu dilakukan oleh orang-orang yang terkesan memiliki kebaikan, kepandaian ataupun kedudukan yang terhormat di masyarakat, mereka memanfaatkan kedudukannya untuk memperdaya masyarakat; hal ini sebagaimana ditegaskan dalam hadits Nabi SAW yang lain:
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ بَعْدِيْ كُلُّ مُنَافِقٍ عَلِيمُ اللِّسَانِ
“Sungguh yang paling aku khawatirkan atas kalian semua sepeninggalku adalah orang munafiq yang pintar berbicara.” (Imam ath-Thabrani)
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Beberapa kasus yang terjadi di masyarakat (sebagaimana tadi telah kita ungkapkan) telah membuktikan hal itu. Banyak masyarakat kita merasa tertipu, terpedaya. Kita harus benar-benar waspada ! Dan kita melihat, betapa ngerinya kerusakan yang ditimbulkan dari perilaku khianat itu. Na’udzubillahi min dzalik..
Dalam hal ini Allah berpesan kepada orang yang beriman agar senantiasa berada dalam kelompok orang yang lurus:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُون
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kalian mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepada kalian, sedang kalian mengetahui”. (Qs. Al- Anfal : 28)
Pada sisi yang lain kita harus berhati-hati, jangan sampai sifat munafik semacam itu menghinggapi diri kita. Sebab Allah telah mengingatkan dengan sangat tegas dan keras:
اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ فِى الدَّرْكِ الْاَسْفَلِ مِنَ النَّارِۚ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيْرًاۙ
“Sungguh, orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.” (Qs. An-Nisa : 145)
Demikian khutbah pada siang ini, semoga negeri kita ini selalu dilindungi oleh Allah SWT, serta terhindarkan dari perilaku khianat, baik untuk kepentingan pribadi, kelompok atau pun kepentingan lain yang merusak. Amiin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ، وَاْلعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، وَلاَ عُدْوَانَ إِلَّا عَلىَ الظَّالِمِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، الملِكُ اْلحَقُّ اْلُمبِيْنُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اْلَمبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالمِيْنَ.
فَيَاأَيُّهاَالْإِخْوَانُ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَايَ بِتَقْوَى اللهِ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ،
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى.
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيننَا اَلَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَا نَا اَلَّتِي فِيهَا مَعَاشنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا اَلَّتِي إِلَيْهَا مَعَادنَا وَاجْعَلْ اَلْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلْ اَلْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ.
رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ :
إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ