Naskah Khutbah Jumat Dewan Dakwah Bantul
Edisi 007/Tahun III/2023
Ingin mendapatkan materi Khutbah Jumat?
🟢 Group WhatsApp 3️⃣ : https://chat.whatsapp.com/LLH6iduekXrCVt4tsszX7I
🔵 Naskah lengkap dari awal bisa dibuka di Channel Telegram : https://t.me/khutbah_DDII_Bantul
💵 Rekening Donasi Dakwah :
Bank Syariah Indonesi 899 0000 997
atas nama : Dewan Dakwah Bantul
FADHILAH IBADAH SHALAT
Oleh: Ust. Rahmat Abdullah
Khutbah Pertama
أَلْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ أَفْضَلَنَا بِالصَّلاَةِ وَيَأْمُرُنَا بِالْعَمَلِ الصَّالِحِ وَالطَّاعَةِ، وَالَّذِيْ نَسْتَهْدِيْ فِيْ كُلِّ اْلأُمُوْرِ وَالْمَظْلَمَةِ، أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحِسَانِ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
فَيَاعِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, puji syukur kita panjatkan kepada Allahﷻ yang telah memberi kita banyak kenikmatan yang tidak terkira sehingga saat ini kita bisa menghadiri ibadah shalat Jumat. Dengan kesyukuran ini, semoga Allah berkenan semakin menambah karunia-Nya kepada kita semua. Amiin
Shalawat dan salam kita sanjungkan kepada Rasulullah Muhammadﷺ beserta keluarga, para sahabat dan seluruh umatnya hingga akhir zaman. Selanjutnya, selaku khatib saya mengajak kepada seluruh hadirin untuk selalu berupaya meningkatkan iman dan ketakwaan kepada Allahﷻ , dengan melaksanakan perintah serta menjauhkan diri dari segala yang dilarang-Nya.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Saat ini kita ada di bulan Rajab, yang bagi umat Islam diyakini terdapat satu peristiwa bersejarah yang dialami oleh Rasulullah Muhammad ﷺ, yaitu Isra’ Mi;raj.
Peristiwa tersebut diabadikan di dalam al-Qur’an :
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ ﴿١﴾
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Qs. Al Isra’: 1)
Nabi ﷺ menjalani Isra’ Mi’raj setelah mengalami masa dukacita (yang disebut sebagai ‘amul huzni) akibat wafatnya dua orang terkasih yang selalu mendukung dalam menjalankan dakwah syiar Islam yaitu: sang istri Khadijah r.a., dan sang paman: Abu Thalib. Isra’ Mi’raj tersebut sebagai bentuk penghiburan dan pengokohan jiwa bagi Rasulullah ﷺ dalam menunaikan tugasnya. Yang pada akhirnya beliau menerima perintah untuk mendirikan shalat fardhu lima waktu.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Kita umat Islam perlu memahami beberapa keistimewaan ibadah shalat ini, sehingga akan dapat menempatkannya secara benar dan menjadi lebih bermakna bagi hidup kita; bukan sebagai beban akan tetapi menjadi kebutuhan hidup orang beriman.
Pertama, Shalat adalah Ibadah istimewa, yang perintahnya secara khusus dan diterima langsung oleh Nabi ﷺpada peristiwa Isra’ Mi’raj
Apabila sebelumnya setiap wahyu dari Allah diturunkan melalui perantaraan malaikat Jibril a.s., maka khusus ibadah shalat ini, Allah ﷻberkenan memanggil Nabi ﷺ untuk menerimanya dan menghadap secara langsung melalui peristiwa Isra’ Mi’raj. Hal ini menjadi penanda bahwa ibadah shalat ini sangat istimewa dibandingkan dengan ibadah lainnya.
Apabila rasulullah ﷺ setelah masa duka mendapatkan penghiburan melalui Isra’ Mi’raj dengan menerima perintah shalat ini; maka marilah ibadah shalat ini pun kita pergunakan sebagai sarana penguatan diri dan jiwa kita atas fenomena wabah atau Pandemi Covid-19 yang telah melanda selama dua (2) tahun ini, in sya’Allah hal ini semua akan segera berlalu. A-miin.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Kedua, Shalat merupakan bukti keimanan orang Islam; lemah atau kuatnya iman seorang muslim bisa dinilai dari bagaimana seseorang menunaikan shalat.
Rasulullah ﷺ bersabda:
اَلصَّلاَةُ عِمَادُ الدّيْنِ فَمَنْ اَقَامَهَا فَقَدْ اَقَامَ الدّيْنِ وَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ هَدَمَ الدّيْنِ
“Shalat adalah tiang agama. Barang siapa yang menegakkan shalat,maka berarti ia menegakkan agama, dan barang siapa yang meninggalkan shalat berarti ia merobohkan agama”. (HR. Bukhari Muslim)
Maka tidak mengherankan apabila Allah ﷻ menyatakan bahwa shalat yang benar itu dapat mencegah perbuatan keji dan munkar.
وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
“.. dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (dengan shalat) adalah lebih besar. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Qs. Al Ankabut 45)
Dengan demikian, apabila kita masih banyak menjumpai adanya perilaku buruk, salah atau dosa yang dikerjakan oleh umat Islam, bahkan tokoh yang terpandang; hal ini menunjukkan bahwa ibadah shalatnya belum memiliki makna bagi pembentukan perilakunya.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Ketiga, Shalat merupakan amalan yang pertama kali akan dihisab di hari kiamat
Sebuah hadits dari sahabat Abdullah bin Qarth r.a. bahwa Nabi Muhammad ﷺ bersabda,
أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ عَلَيْهِ العَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الصَّلَاةِ، فَإِنْ صَلُحَتْ صَلُحَ سَائِرُ عَمَلِهِ وَإِنْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ
“Amal ibadah yang pertama akan dihisab oleh Allah pada hari kiamat adalah shalatnya, jika shalatnya baik maka baiklah seluruh amalannya yang lain dan jika shalatnya rusak maka rusaklah seluruh amalannya yang lain (HR Thabrani).
Maka sangat penting bagi kita semua untuk benar-benar memperhatikan dan menjaga ibadah shalat ini dengan sungguh-sungguh.
Allah SWT berfirman:
حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَىٰ وَقُومُوا للهِ قَانِتِينَ ﴿البقرة: ٢٣٨﴾
“Peliharalah oleh kalian semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wustha (shalat ‘Ashar). Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyuk” (QS. al-Baqarah: 238).
Hal ini agar kita jangan malas, lalai dan jangan suka menunda-nunda waktu shalat.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Keempat, Shalat sebagai sarana meminta pertolongan kepada Allah ﷻ dari segala permasalahan hidup
Di dalam Quran surat Al Baqarah ayat 45 dengan sangat jelas Allah ﷻ telah memerintahkan agar kita menjadikan sifat shabar dan ibadah shalat sebagai sarana untuk memohon pertolongan kepada-Nya:
وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ
“dan (kamu semua) mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Dan (sholat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.”
Bahkan secara khusus ada tuntunan syariat yang mengajarkan kita untuk meminta pertolongan pada Allah dengan adanya shalat hajat dan shalat istikharah. Shalat hajat dilakukan ketika kita memiliki hajat atau kebutuhan khusus atau besar yang akan dikerjakan; sedangkan shalat istikharah ditunaikan ketika kita menghadapi suatu masalah untuk dipilih dan membuat keputusan yang sangat penting.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Kelima, Shalat sebagai sarana silaturahmi dan menguatkan ikatan persaudaraan umat Islam
Allah ﷻ memerintahkan kita dalam ibadah agar dilaksanakan secara bersama-sama; sebab dengan itu diantara umat Islam akan terjalin ikatan batin dan solidaritas; berlatih hidup berjamaah dalam sebuah kepemimpinan.
وَأَقِيمُواْ الصَّلاَةَ وَآتُواْ الزَّكَاةَ وَارْكَعُواْ مَعَ الرَّاكِعِينَ ﴿٤٣﴾
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orang-orang yang ruku.” (Qs. Al Baqarah: 43)
Maka hasilnya akan mewujud berupa kasih sayang, ukhuwah dan sikap tolong menolong diantara umat Islam, Allah ﷻ berfirman:
تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ
“…Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud.”(QS.Al-Fath: 29)
Dan hal ini kita pasti merasakan kedamaian. Dengan shalat fardhu umat Islam mudah bergaul, saling mengenal dan dipersatukan, karena cara pelaksanaan dan bahasa yang dipergunakan dalam shalat adalah sama. Hal ini tidak dijumpai dalam agama lain.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Demikian khutbah pada hari ini, semoga dalam diri kita muncul semangat untuk menunaikan ibadah sholat dengan kualitas yang lebih baik, karena sholat sebagai ibadah yang paling istimewa dan pokok dalam ajaran agama Islam serta menentukan baik buruknya nasib kita. Wallohu a’lam bishawab.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا.
أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا،
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ،
اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ