MENYAMBUT PANGGILAN ALLAH

Naskah Khutbah Jumat Dewan Dakwah BantulEdisi 022/Tahun III/2023

Ingin mendapatkan materi Khutbah Jumat?

🟢 Group WhatsApp 2️⃣ : https://chat.whatsapp.com/JwOZ6ZelLUx5BTam0cYhFn

🔵 Naskah lengkap dari awal bisa dibuka di Channel Telegram : https://t.me/khutbah_DDII_Bantul

MENYAMBUT PANGGILAN ALLAH
Oleh: Ust. Abdul Hakim

Khutbah Pertama

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُّنِيرًا
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ،
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ , وَمَنْ تَبِعَهُ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِيْنَ
أَمَّا بَعْدُ؛ عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ، فَاتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
وَلِلّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ الله غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Kita sebagai seorang muslim pastilah memiliki harapan untuk bisa menyempurnakan keislaman kita yang diwujudkan dalam bentuk kesanggupan untuk menunaikan seluruh rukun Islam yang berjumlah lima, mulai dari syahadat, sholat, puasa, zakat dan haji.

Ibadah haji adalah puncak dari rukun Islam yang lima. Belum sempurna keislaman seseorang bilamana tidak memiliki keterpanggilan untuk menunaikan ibadah haji. Maka semestinya hati setiap orang Islam akan selalu merindukan, kapan akan memperoleh kesempatan berziarah ke tanah suci ini.

Saat ini kita berada di bulan Dzulqa’dah, salah satu dari bulan haji. Kaum Muslimin dari seluruh penjuru dunia akan melaksanakan salah satu rukun Islam yang agung ini. Allah subhanahu wata’ala telah memerintahkan kepada Nabi Ibrahim a.s. untuk memanggil seluruh umat manusia untuk menunaikan haji dengan berziarah ke tanah suci, sebagaimana firman-Nya:

وَأَذِّن فِى ٱلنَّاسِ بِٱلْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَىٰ كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِن كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ
“Dan panggillah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh,” (Qs al Hajj: 27)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Ibadah haji merupakan ibadah yang memadukan antara amal hati, lisan dan anggota badan. Ia menuntut keikhlasan dan kesabaran, lisan yang senantiasa melantunkan kalimat thayyibah dan aktifitas fisik berupa Thawaf dan Sa’i, melontar Jumrah dan lainnya.

Selanjutnya, Ibadah haji ini selain menuntut kesehatan fisik dan mental; juga kemampuan finansial (harta benda). Ada begitu banyak pengorbanan yang dituntut dari kaum Muslimin agar bisa menjalankan ibadah yang agung ini.
Oleh karena itu, Allah Ta’ala telah menyiapkan balasan terbaik bagi orang yang berhasil melaksanakan ibadah haji dengan benar dan ikhlas, yaitu surga. Rasulullah SAW bersabda:

وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ
“dan haji mabrur tidak ada balasannya kecuali surga“. (Muttafaq ‘alaih)

Allah Maha Membalas setiap pengorbanan yang kita lakukan bahkan lebih besar dari apa yang sudah kita kerjakan. Sebab mereka mengagungkan syar-syiar agama Allah.

ذَلِكَ وَمَن يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِن تَقْوَى الْقُلُوبِ ﴿٣٢﴾
“Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” (Qs. Al Hajj: 32)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Orang yang hatinya memiliki iman dan cinta pada Allah ta’ala, pastilah bercita-cita dan rindu untuk menemui Tuhannya, dan akan berjuang dengan segenap tenaga guna memenuhi panggilan-Nya ini.

وَلِلّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ الله غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (Qs Ali Imran: 97)

Ibadah haji merupakan silaturahmi akbar tahunan umat Islam. Semua memiliki tujuan yang sama untuk menjadi hamba Allah yang taat, meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda: bangsa, budaya, status sosial, profesi dan sebagainya. Mereka tidak saling mengungguli kecuali dalam hal ketakwaan; sebagaimana ditegaskan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

لَا فَضْلَ لِعَرَبِيٍّ عَلَى أَعْجَمِيٍّ إِلَّا بِالتَّقْوَى
“Tidak ada kemuliaan bagi orang Arab melebihi non Arab kecuali dengan takwa” (HR Abu Nu’aym dalam Hilyah al-Auliya’)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Di tanah suci umat Islam dipertemukan, mereka saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan. Di sanalah tampak dengan jelas makna persaudaraan dan kesetaraan di antara kaum muslimin. Para jamaah haji seluruhnya melepas pakaian harian masing-masing dan menggantinya dengan pakaian ihram yang lebih mirip dengan kain kafan untuk mayat. Mereka menyerukan kalimat talbiyah:

لَبَّيْكَ اللّٰهُمَّ لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ
“Aku datang memenuhi panggilan-Mu, ya Allah. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku datang memenuhi panggilan-mu. Sesungguhnya segala puji nikmat dan segenap kekuasaan adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu.”

Umat Islam dari berbagai penjuru dunia datang, hanya demi membuktikan iman dan cintanya kepada Allah. Mereka berasal dari berbagai kalangan masyarakat; ada yang petani, buruh, pedagang kecil, pegawai, hingga pejabat ataupun bangsawan dan konglomerat.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Marilah kita terus berupaya meningkatkan kemampuan diri kita dan bercita-cita untuk dapat memenuhi panggilan Allah dengan cara mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Sambil menunggu waktu diberi kesempatan untuk melaksanakan ibadah haji; kita dapat memperbaiki bagaimana kita selama ini telah memenuhi panggilan Allah dalam bentuk yang lainnya, misalnya dalam ibadah shalat fardhu harian, zakat, infak sedekah, amar ma’ruf nahi munkar; serta amal shaleh lain yang banyak bentuknya.

Demikian pula ibadah lain yang memerlukan persiapan dana yang cukup besar, seperti kurban dan umrah, apakah kita telah terpanggil untuk menunaikannya? Apakah telah memasang niat, kapan akan menunaikan? Semua itu memerlukan niat dan tekad yang kuat.

Kita semestinya selalu berupaya menambah dan memperbaiki kualitas ibadah kita, sebagaimana doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW:

اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
“Ya Allah, tolonglah aku agar selalu berdzikir (mengingat)-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan memperbagus ibadah kepada-Mu.” (HR. Abu Daud dan Ahmad, shahih)

Demikianlah khutbah Jum’at hari ini, semoga seluruh jamaah haji tahun ini diberikan kemudahan dalam menunaikan seluruh rangkaian ibadah haji, dan dapat meraih predikat haji yang mabrur. Selanjutnya kita semua yang sampai saat ini belum mendapat kesempatan, nantinya akan dimudahkan untuk dapat memenuhi panggilan Allah SWT ini dengan sebaik-baiknya. Amiin.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ.

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمِّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
أَمَّا بَعْدُ؛ عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ، فَاتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ،
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى.
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيننَا اَلَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَا نَا اَلَّتِي فِيهَا مَعَاشنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا اَلَّتِي إِلَيْهَا مَعَادنَا وَاجْعَلْ اَلْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلْ اَلْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ.
رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.l

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*
*