Naskah Khutbah Jumat Dewan Dakwah BantulEdisi 039/Tahun III/2023
Ingin mendapatkan materi Khutbah Jumat?
🟢 Group WhatsApp : https://chat.whatsapp.com/GYrsFLncgFdBP0NyCIGYe2
🔵 Naskah lengkap dari awal bisa dibuka di Channel Telegram : https://t.me/khutbah_DDII_Bantul
KESEMPURNAAN ISLAM
Oleh: Ust Syamsul Munawar
Khutbah Pertama
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ خَلَقَ الإِنْسَانَ، عَلَّمَهُ البَيَانَ، وَحَذَّرَهُ مِنْ آفَاتِ الْلِسَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ شَهَدَةً تُفْتَحُ لِقَائِلِهَا أَبْوَابَ الجِنَانِ، وَتُغْلَقُ عَنْ أَبْوَابِ النِيْرَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ المُؤَيِّدُ بِالمُعْجِزَاتِ وَالبُرْهَانِ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ، أَهْلُ البِرِّ وَالْإِيْمَانِ، وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً كَثِيْرًا، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَاِركْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ
اَمَّا بَعْدُ : فَيَا عِبَادَاللهُ اُوصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَاالله اِتَّقُواللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.
قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: الْحَقُّ مِن رَّبِّكَ فَلاَ تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Nikmat yang paling agung kita terima dalam hidup ini adalah: adanya keimanan dalam Islam. Kita sangat bersyukur atas petunjuk ini, sebab agama ini merupakan formulasi ajaran yang sesuai dengan fitrah atau kodrat kemanusiaan kita. Tuntunannya menghendaki kita agar memperoleh keselamatan dan keberkahan dalam semua aspek kehidupan.
Allah SWT telah menegaskan bahwa Islam ini sebagai agama yang sempurna dan telah diridhoi-Nya, sebagaimana firman-Nya:
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Aku telah ridha Islam sebagai agamamu (Al-Maidah: 3)
Dalam agama ini ada perintah, tetapi juga ada larangan; ada yang dihalalkan, dan yang diharamkan; yang dihalalkan jumlahnya tidak terhitung, sementara yang diharamkan hanya dalam jumlah kecil. Semua ini memiliki hikmah agar manusia mengetahui tentang adanya potensi kebaikan (maslahat) dan madharat (keburukan) dalam urusan hidupnya, sekaligus menjadi ujian keimanan siapa yang benar-benar taat pada aturan agamanya.
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّى نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِينَ مِنكُمْ وَالصَّابِرِينَ وَنَبْلُوَ أَخْبَارَكُمْ
“Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu; dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu”. (Qs. Muhammad: 31)
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Kita dibimbing agar menjalani hidup ini berlandaskan syariat agama yang lurus dan melakukan setiap tindakan dengan penuh kesadaran dan ketetapan hati:
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفاً فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” (Qs. Ar Rum: 43)
Islam sebagai petunjuk hidup yang lengkap, sempurna dan komprehensif atau menyeluruh. Apabila ada orang yang memiliki pendapat yang melawan Islam dan merasa adanya satu keraguan tentang nilai otentisitas maupun kebenaran Islam, justru kita diberi kesempatan untuk mengujinya:
وَإِن كُنتُمْ فِي رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُواْ بِسُورَةٍ مِّن مِّثْلِهِ وَادْعُواْ شُهَدَاءكُم مِّن دُونِ اللّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.” (Qs. Al Baqarah: 23)
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Islam ini agama yang mudah, dan mengajak umatnya untuk menemukan kebahagiaan. Adanya berbagai aturan syariat agama sebenarnya agar hidup menjadi lebih mudah, bukan untuk mempersulit. Nabi SAW bersabda,
إِنَّ الدِّينَ يُسْرٌ ، وَلَنْ يُشَادَّ الدِّينَ أَحَدٌ إِلَّا غَلَبَهُ ، فَسَدِّدُوا وَقَارِبُوا وَأَبْشِرُوا
“Sesungguhnya agama itu mudah. Tidak ada seorangpun yang membebani dirinya di luar kemampuannya kecuali dia akan dikalahkan. Hendaklah kalian melakukan amal dengan sempurna (tanpa berlebihan dan menganggap remeh). Jika tidak mampu berbuat yang sempurna (ideal) maka lakukanlah yang mendekatinya. Dan bergembiralah…” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Dalam praktek hidup sehari-hari bisa kita tunjukkan. Dalam menjalankan perintah agama, sekalipun sifatnya wajib, ada beberapa kondisi tertentu yang menjadi penyebab diberikannya dispensasi atau keringanan (rukhsoh). Misalnya keringanan untuk tidak berpuasa bagi orang sedang sakit dan musafir, pekerja berat, ibu hamil dan menyusui. Demikian juga rukhsoh dalam sholat dengan adanya jamak dan qashar; bolehnya sholat dengan duduk atau berbaring saat sakit, tayammum sebagai pengganti wudhu, dan sebagainya.
Dan hal yang cukup penting pula, rukhsoh dalam kondisi darurat, boleh makan atau minum sesuatu yang pada saat normal diharamkan, hal itu demi menjaga kehidupan. Misalnya: makan bangkai atau babi ketika sama sekali tidak ada bahan makanan lain dalam waktu yang cukup lama. Sementara bila tidak memakan itu, benar-benar akan mengakibatkan kematian. Itulah Islam ! Allah SWT berfirman:
وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ مِّلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمينَ
dan Dia (Allah) sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim (Qs Al Hajj: 78).
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Dengan Islam ini kita agar meraih kebahagiaan yang hakiki. Allah SWT berfirman,
وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ
Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. [An-Nahl:89],
Islam hadir dalam kehidupan manusia untuk menjadi rahmat. Allah SWT telah menegaskan dalam firman-Nya:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam” (Qs. Al-Anbiya: 107)
Sehingga sangat jelas bagaimana dalam perkara agama ini dilarang adanya paksaan:
لَآ إِكۡرَاهَ فِي ٱلدِّينِۖ قَد تَّبَيَّنَ ٱلرُّشۡدُ مِنَ ٱلۡغَيِّۚ فَمَن يَكۡفُرۡ بِٱلطَّٰغُوتِ وَيُؤۡمِنۢ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱسۡتَمۡسَكَ بِٱلۡعُرۡوَةِ ٱلۡوُثۡقَىٰ لَا ٱنفِصَامَ لَهَاۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada thagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (Qs. Al-Baqarah: 256)
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Kebenaran Islam sangat nyata, jelas dan mudah ditemukan bukti-buktinya. Dalam hal ini umat Islam memiliki kedudukan sebagai pertengahan yang menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Sebagaimana difirmankan dalam al-Qur’an:
وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَكُوْنُوْا شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا ۗ
“Dan demikianlah Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas kamu.” (Qs. Al Baqarah: 143)
Allah SWT telah menegaskan dengan kata “Ummatan Wasathan” yakni umat pertengahan yang memiliki arti: umat terbaik, adil, dan seimbang, baik dalam keyakinan, pikiran, sikap, maupun perilaku dan kita sebut sebagai umat yang moderat.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Islam mengajarkan bagaimana keseimbangan dalam kehidupan, antara urusan duniawi dan ukhrawi, hak dan kewajiban, hak pribadi maupun hak masyarakat dan sebagainya.
Hal ini tercermin bagaimana perintah agama agar kita ‘mengejar’ urusan dunia sekaligus akhirat. Bahkan urusan akhirat harus lebh diprioritaskan, karena menjadi masa depan yang pasti serta abadi:
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِن كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni`matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Qs. Al Qashash: 77)
Hal itu juga tercermin dalam doa sehari-hari yang kita panjatkan kepada Allah, suatu doa yang paling populer yang disebut doa sapujagat:
رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَ خِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”. (Qs. Al Baqarah: 201)
Beberapa petunjuk yang sangat gamblang dan berorientasi membawa kepada kemaslahatan ini semestinya menjadikan kita semakin mantap dalam beragama, dan menepis keragu-raguan atas kebenaran dan kesempurnaan agama Islam.
الْحَقُّ مِن رَّبِّكَ فَلاَ تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِين
“Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.” (Qs. Al Baqarah: 147)
Demikian khutbah pada siang ini semoga semakin memantapkan kualitas iman Islam kita. Amiin.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمِّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
أَمَّا بَعْدُ؛ عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ، فَاتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ،
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ، فَيَاقَاضِيَ اْلحَاجَاتِ.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى.
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيننَا اَلَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَا نَا اَلَّتِي فِيهَا مَعَاشنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا اَلَّتِي إِلَيْهَا مَعَادنَا وَاجْعَلْ اَلْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلْ اَلْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ.
رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.