Naskah Khutbah Jumat Dewan Dakwah BantulEdisi 023/Tahun III/2023
Ingin mendapatkan materi Khutbah Jumat?
🟢 Group WhatsApp 2️⃣ : https://chat.whatsapp.com/JwOZ6ZelLUx5BTam0cYhFn
🔵 Naskah lengkap dari awal bisa dibuka di Channel Telegram : https://t.me/khutbah_DDII_Bantul
MEMANTAPKAN VISI-MISI KEHIDUPAN
Oleh: Ust. Khomsul Latifin, S.Ag.,MSI
Khutbah Pertama :
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ.
وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
قال الله تعالى: وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا فَاسْتَبِقُواْ الْخَيْرَاتِ أَيْنَ مَا تَكُونُواْ يَأْتِ بِكُمُ اللّهُ جَمِيعاً إِنَّ اللّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ﴿١٤٨﴾
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, puji syukur kita panjatkan kepada Allah yang telah memberi kita berbagai macam kenikmatan,baik berupa kesehatan, umur panjang serta ketetapan iman Islam Semoga karunia tersebut dapat membuat kita bersyukur dengan sebenar-benarnya..
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat dan seluruh umatnya hingga akhir zaman. Dengan ajaran Islam inilah beliau telah membimbing kita keluar dari kegelapan hidup menuju cahaya yang terang benderang.
Sebagai khatib tidak lupa mengingatkan untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benar takwa dengan menaati perintah-Nya serta berharap ridho maupun pahala dari-Nya. Kemudian meninggalkan larangan-Nya dengan penuh rasa takut akan adzab Allah di dunia maupun akhirat kelak.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.
Kita umat manusia diciptakan hidup di dunia ini sesunguguhnya memiliki tujuan yang sangat agung; bukan sekedar untuk makan, minum, tidur, dan menuruti kesenangan hati atau hawa nafsu semata. Janganlah mengira kita ini diciptakan hidup dengan tanpa tujuan yang jelas, kemudian boleh untuk berbuat sekehendak hati. Allah SWT mengoreksi anggapan sebagian orang yang demikian :
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثاً وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (Qs. Al-Mu’minun: 115)
Tujuan hidup kita ini memiliki nilai yang besar, sebagaimana Allah SWT memberitahukan pada kita:
وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56).
Ibnu Abdil Bar menafsirkan makna liya’budun (لِيَعۡبُدُونِ)adalah liyuqirru bil-‘ubudiyah dhau’an au karhan (berusaha konsisten pada nilai ibadah dalam keadaan gembira ataupun susah). Terkadang memang ibadah ada yang kita sukai ataupun tidak. Dan itu kita dituntut untuk selalu menjaga keistiqomahan ibadahnya.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.
Selanjutnya, dalam ibadah ini bukanlah kita sekedar melakukan dalam arti ibadah sempit berbentuk ritual seperti sholat, puasa atau haji; melainkan peribadatan yang luas dan dalam berbagai keadaan. Allah mengungkapkan bagaimana status kedudukan manusia dalam Qs. Al Baqarah 30:
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, sesungguhnya Aku hendak menjadikan satu khalifah di muka bumi.”
Pesan utama ayat ini ialah maklumat atau berita tentang diangkatnya manusia oleh Allah sebagai Khalifah atau Wakil Tuhan di muka bumi ini; yaitu ditetapkannya manusia sebagai pemakmur, pengatur dan pengelola sistem kehidupan di panggung dunia ini. Hal ini dimaksudkan agar tercipta kehidupan yang maju, berperadaban, harmonis, damai, tentram dan sejahtera serta memperoleh kebahagian hidup di dunia hingga akhirat.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.
Sejalan dengan kedudukan, tugas dan fungsi penciptaan manusia di dunia ini, maka Allah menurunkan petunjuk hidup berupa ajaran agama melalui para rasul-Nya agar keberadaannya menjadi rahmat bagi semesta alam. Dalam merealisasikan pengabdian itu kita diperintahkan agar dalam melakukan setiap tindakan kita diawali dengan menyebut nama Allah; yang direpresentasikan dengan ucapan ‘basmalah’ sebagai simbol ketundukan dan pengabdian kepada Allah. Itulah makna kekhalifahan manusia di muka bumi. Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah SAW bersabda,
كُلُّ أَمْرٍ ذِيْ بَالٍ لاَ يُبْدَأُ فِيْهِ بِـ : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ فَهُوَ أَبْتَرُ
“Setiap perkara penting yang tidak dimulai dengan ‘bismillahirrahmanir rahiim’, amalan tersebut terputus (berkahnya).” (HR. Al-Khatib dalam Al-Jami’, dari jalur Ar-Rahawai dalam Al-Arba’in, As-Subki dalam tabaqathnya). Maksudnya tidak bernilai di hadapan Allah.Ringkasnya, dalam kehidupan seorang muslim hendaknya semua yang dilakukan untuk dijadikan sebagai sarana menghamba kepada Allah, sebagaimana diajarkan dalam al-Qur’an:
قُلْ إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam”, (Qs. Al-An’am: 162)
Inilah tujuan hidup manusia yang sebenarnya. Kita sebagai manusia hidup di dunia ini harus mempunyai tujuan yang jelas, tegas, mantap dan fokus. Pada masa sekarang tujuan semacam itu dikenal dengan sebutan visi dan misi kehidupan.
Visi adalah pandangan (cita-cita) ideal ke depan, sedangkan misi adalah tata cara atau proses untuk mencapai visi. Visi kehidupan manusia adalah TAQWA, yaitu menjaga diri untuk tetap hidup menurut aturan Allah, dengan cara melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangannya. Misi kehidupan manusia adalah IBADAH, yaitu hidup di dalam bimbingan agama Allah, dengan mentaati aturan-Nya yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi tersebut, kita bisa menggunakan Tiga kata kunci yaitu: niat ikhlas, dijalani dengan ketaatan dalam agama, dan lakukan dengan kemampuan terbaik.
Pertama, niat ikhlas karena Allah
Allah memgingatkan bahwa setiap kita harus berupaya menjaga setiap perbuatan kita dalam kerangka mencari ridho Allah:
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاء وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ ﴿٥﴾
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta`atan kepada-Nya (secara ikhlas) dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (Qs. Al Bayyinah: 5)
Kedua, selalu mentaati Allah dan rasul-Nya agar mendapatkan jalan kesuksesan
وَأَطِيعُواْ اللّهَ وَرَسُولَهُ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ ﴿١﴾
“dan ta`atlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman” (Qs. Al-Anfal: 1)
Tujuan yang baik ditempuh dengan cara yang baik pula, tidak boleh melanggar syariat Allah dan rasul-Nya. Misal, bila ingin kaya, bekerja dengan jujur dan sesuai aturan. Jangan menipu, manipulasi, menyuap, korupsi, merampas hak orang lain dan sebagainya.
Ketiga, melakukan dengan kemampuan terbaik; sebagai ungkapan prestasi yang bisa dibanggakan di hadapan Allah.
وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا فَاسْتَبِقُواْ الْخَيْرَاتِ أَيْنَ مَا تَكُونُواْ يَأْتِ بِكُمُ اللّهُ جَمِيعاً إِنَّ اللّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ﴿١٤٨﴾
“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Qs. Al Baqarah: 148)
Janganlah sampai kita terpedaya oleh gemerlap kehidupan duniawi yang membuat lalai. Sebagaimana banyak orang kaya harta, tapi tidak dibelanjakan untuk hal-hal yang mulia; namun sekedar pamer dan mengumbar kesombongan gaya hidup, punya ilmu hanya untuk memupuk keangkuhan diri, memiliki jabatan hanya untuk bermain kekuasaan.
Dalam hidup ini setiap kita didorong agar bisa melakukan dan meraih karya terbaik yang mampu kita capai sesuai bidang keahlian atau profesi dan kemampuan masing-masing; akan tetapi kemudian hal itu dijadikan sebagai persembahan penghambaan kita kepada Allah SWT. Semua hal yang merupakan capaian dan mampu diraih dalam hidup ini: baik berupa harta, ilmu, jabatan (kedudukan) kekuatan dan bentuk fisik, dan sebagainya: semuanya lillahi ta’ala, hanya untuk mendapatkan penilaian, pahala dan ridho Allah ta’ala.Demikian khutbah ini semoga Allah membimbing kita untuk selalu dapat menapaki petunjuk-Nya yang lurus, dan kita dijauhkan dari orientasi kehidupan duniawi yang penuh hawa nafsu yang sesat.
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذْكُرَ الْحَكِيْمَ، وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ.
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
اَمَّا بَعْدُ : فَيَااَ يُّهَاالنَّاسُ !! اِتَّقُوااللهَ تَعَالىَ. وَذَرُوالْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَوَمَابَطَنْ. وَحَافِظُوْاعَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ. وَاعْلَمُوْااَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ. فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاًعَلِيْمًا: اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْاصَلُّوْاعَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ
اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ ، وَالجُنُونِ ، والجُذَامِ ، وَسَيِّيءِ الأسْقَامِ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ