REALISASI IMAN TAUHID

Naskah Khutbah Jumat Dewan Dakwah BantulEdisi 024/Tahun III/2023

Ingin mendapatkan materi Khutbah Jumat?

🟢 Group WhatsApp 2️⃣ : https://chat.whatsapp.com/JwOZ6ZelLUx5BTam0cYhFn

🔵 Naskah lengkap dari awal bisa dibuka di Channel Telegram : https://t.me/khutbah_DDII_Bantul

REALISASI IMAN TAUHID
Oleh: Ust. Zainal Abidin

Khutbah Pertama

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيداً
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ.
اَللهُمَّ صَلِّ وَسَلّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. اَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللهِ، اُوْصِيْكُمْ وَاَيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ.
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاء وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Iman memiliki makna percaya. Dan dalam iman ada unsur ketundukan (taat) terhadap apa saja yang ditetapkan dalam ajarannya. Iman itu belum cukup hanya dengan ucapan kata-kata. Iman baru akan terbukti di saat seseorang menghadapi adanya ujian, sebagaimana firman Allah SWT:أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ ﴿٢﴾

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?” (Qs. Al Ankabut: 2)وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ ﴿٣﴾

“Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (Qs Al Ankabut: 3)

Ujian dalam keimanan itu bentuknya bermacam macam, ada yang berupa perintah dan larangan dari Allah; ada berupa musibah atau bencana), ada pula yang berupa kondisi atau keadaan yang dialami (berupa keadaan baik dan ideal, ataupun suatu keburukan)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,,
Dalam berbagai kondisi kehidupan kita diperintahkan untuk selalu dalam keadaan taat pada Allah dan Rasul-Nya. Sebagaimana perintah dalam al-Qur’an:وَأَطِيعُواْ اللّهَ وَالرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ ﴿١٣٢﴾

“Dan ta`atilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat.” (Qs. Ali ‘Imran: 132)

Dalam ayat yang lain ditegaskan:
• وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ ﴿٧﴾
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka ambilah (laksanakanlah). Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.” (Qs Al Hasyr: 7)

Dalam kehidupan seorang muslim, tidak ada yang lebih mulia daripada iman tauhid (mengesakan) Allah ‘Azza wa Jalla. Tidak ada ilmu yang paling penting kecuali mentauhidkan Allah dan berilmu tentang hak-hak Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Maka kewajiban seorang hamba selanjutnya adalah berusaha merealisasikan tauhid sebaik mungkin dalam kehidupannya. Karena dengan tauhid-lah kita bisa masuk ke dalam surga. Sesungguhnya Allah menjamin surga itu hanya orang-orang yang meninggal dalam keadaan beriman tauhid. Rasulullah SAW bersabda:مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ

“Siapa yang meninggal dunia dalam keadaan dia berilmu (mengetahui, meyakini) kalimat ‘Laa Ilaaha illallah’, maka ia pasti masuk ke dalam surga.” (HR. Muslim)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Di bulan haji dan Qurban saat ini, sangat tepat kita berguru kepada Nabiyullah Ibrahim a.s. Beliau adalah seorang Nabi yang benar-benar teruji bagaimana cara mentauhidkan Allah.

Beliau mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk menyembelih putranya yang bernama Ismail, dan mereka berdua menunaikan dengan tulus ikhlas. Perintah yang demikian “mengguncang jiwa” itu tidak diduakan karena alasan cinta ataupun sayang pada anak dan keluarga. Mereka tidak menunda-nunda atau pun mencari alasan lain untuk menghindari perintah itu. Perintah Allah adalah satu dan mutlak untuk ditunaikan. Maka tidak mengherankan apabila beliau mendapatkan gelar sebagai khalilullah (yaitu kekasih Allah).

Keteladanan beliau diabadikan dalam Al-Qur’an:
إِنَّ إِبْرَاهِيمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتاً لِلّهِ حَنِيفاً وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِينَ ﴿١٢٠﴾
“sesungguhnya Ibrahim adalah seorang suri tauladan yang senantiasa tunduk dan patuh kepada Allah dan penuh kekhusyu’an (senantiasa tegar di atas tauhidullah) dan ia tidak pernah mempersekutukan Allah.” (QS. An-Nahl:120)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Tauhid adalah perkara utama dakwah para rasul. Hal itu dijelaskan dalam kisah-kisah tentang mereka di dalam Al Qur’an. Tauhid adalah wasiat pertama untuk makhluk-makhluk-Nya. Allah Ta’ala berfirman,وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُواْ إِلاَّ إِيَّاهُ ﴿٢٣﴾

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia.” (Qs. Al-Isra’: 23).

Tauhid adalah hal yang prioritas bagi orang-orang shaleh. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memulai dakwahnya dengan sabda beliau,يَا أَيُّهَا النَّاسُ قُولُوا: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، تُفْلِحُوا

“Wahai sekalian manusia, ucapkanlah Laa ilaaha illallah, kalian akan mendapat kesuksesan.” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban).

Dan tauhid juga merupakan hal yang terakhir dalam kehidupan orang-orang yang beriman. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,لَقِّنُوا مَوْتَاكُمْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ

“Bimbinglah (talqinkanlah) pada orang yang akan meninggal dunia di antara kalian dengan kalimat “laa ilaha illallah” (HR. Muslim)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Dengan iman tauhid, kita selalu diingatkan agar hidup kita hanya untuk mencari ridha Allah, sebagaimana firman-Nya:قُلْ إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ﴿١٦٢﴾

“Katakanlah: “Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam,” (Qs. Al An’am: 162)لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَاْ أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ ﴿١٦٣﴾

“tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri (tunduk kepada Allah)”. (Qs al An’am: 163)

Ayat ini mendorong kita agar setiap ada perintah atau panggilan Allah, kita bersegera dalam menunaikannya.

Para Nabi dan Rasul telah diuji dengan berbagai ujian yang berat, sedangkan ujian bagi kita sebagai manusia biasa tidak seberat ujian nabi dan rasul itu. Lewat perintah-perintah ibadah, seperti: shalat, puasa, zakat dan haji dan sebagainya, akan tampak kualitas iman kita di hadapan Allah : bagaimana dalam menunaikannya? ..

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Dalam kalimat takbir (اللهُ اَكْبَرُ) pada lantunan suara adzan ataupun awal ibadah shalat, kita melakukan pengakuan atas kemaha-besaran Allah. Di saat itu kita diingatkan bahwa dalam hidup ini yang paling besar dan penting hanyalah Allah, sedangkan segala sesuatu yang ada di dunia ini hanyalah kecil, dan semua menjadi tidak penting. Yang paling penting dan harus diprioritaskan hanyalah menyembah Allah SWT.

Maka seorang muslim yang benar-benar mentauhidkan Allah (tauhidullah) akan bersegera dalam memenuhi panggilan shalat, sebagaimana firman Allah:يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِي لِلصَّلَاةِ مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ ﴿٩﴾

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian telah diseru untuk menunaikan sembahyang pada hari Jum`at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli (bisnis). Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (Qs. Al Jumu’ah: 9)

Ketika kita menunda-nunda untuk menenuhi panggilan sholat itu, berarti kita telah menduakan Allah, karena lebih memperturuti hal lain untuk diikuti dan didahulukan daripada melaksanakan perintah Allah.

Demikian pula, dengan kalimat talbiyah dalam ibadah haji dan umrah, kita telah diajarkan bagaimana melatih diri untuk memprioritaskan panggilan Allah, ridho Allah dan hak Allah dari pada hal yang lainnya.

لَبَّيْكَ اللّٰهُمَّ لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ
“Aku datang, ya Allah. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku datang memenuhi panggilan-mu. Sesungguhnya segala puji nikmat dan segenap kekuasaan adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu.”

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Sesungguhnya istiqomah di atas tauhid adalah sebab memperoleh keamanan dan hidayah di dunia dan akhirat. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,الَّذِينَ آمَنُواْ وَلَمْ يَلْبِسُواْ إِيمَانَهُم بِظُلْمٍ أُوْلَـئِكَ لَهُمُ الأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ ﴿٨٢﴾

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” [Quran Al-An’am: 82].

Siapa yang merealisasikan tauhid dengan baik akan mendapatkan keamanan dan hidayah yang sempurna di dunia dan akhirat. Dengan mentaati perintah Allah, maka disitulah kita semua akan mendapatkan kebahagiaan dan makna hidup yang hakiki.يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اسْتَجِيبُواْ لِلّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُم لِمَا يُحْيِيكُمْ وَاعْلَمُواْ أَنَّ اللّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ ﴿٢٤﴾

“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.” (Qs. Al Anfal: 24)

Demikian khutbah hari ini semoga menjadi pengingat bagi kita agar senantiasa memelihara dan merealisasikan iman tauhid ini dalam segenap situasi dan kondisi kita. Semoga Allah SWT senantiasa memberika bimbingan, perlindungan dan kekuatan bagi kitta agar tetap istiqomah di jalan kebenaran. Amiin.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ.

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمِّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
أَمَّا بَعْدُ؛ عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ، فَاتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ،
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى.
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيننَا اَلَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَا نَا اَلَّتِي فِيهَا مَعَاشنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا اَلَّتِي إِلَيْهَا مَعَادنَا وَاجْعَلْ اَلْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلْ اَلْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ.
رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.l

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*
*